Showing posts with label Administrasi. Show all posts
Showing posts with label Administrasi. Show all posts

Monday, September 19, 2016

Koperasi Indonesia


Hasil gambar untuk koperasi
Koperasi Indonesia
www.wikipedia.org
Pengertian / Definisi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sehingga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar asas kekeluargaan.


  1. Sejarah Gerakan Koperasi
  1. Gerakan koperasi digagas oleh Robert Owen (1771-1858), yang menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia. Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786-1865) dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 01 Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko dengan prinsip koperasi.
  1. Gerakan Koperasi di Indonesia
  1. Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh Raden Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Tanggal dilaksanakannya kongres ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.
  1.  
  1. Lambang Koperasi Indonesia
  1. Lambang Koperasi Indonesia memiliki arti sebagai berikut :
  1. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia, mengandung makna bahwa Koperasi Indonesia harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan dan teknologi;
  1. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar 4 (empat) sudut pandang melambangkan arah mata angin yang mempunyai maksud Koperasi Indonesia :
  1. sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk menyalurkan aspirasi;
  1. sebagai dasar perekonomian nasional yang bersifat kerakyatan;
  1. sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan, kemandirian, keadilan dan demokrasi;
  1. selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan global.
  1. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk Teks Koperasi Indonesia memberi kesan dinamis modern, menyiratkan kemajuan untuk terus berkembang serta mengikuti kemajuan zaman yang mencerminkan pada perekonomian yang bersemangat tinggi, teks Koperasi Indonesia yang berkesinambungan sejajar rapi mengandung makna adanya ikatan yang kuat, baik didalam lingkungan internal Koperasi Indonesia maupun antara Koperasi Indonesia dan para anggotanya;
  1. Lambang Koperasi Indonesia yang berwarna Pastel memberi kesan kalem sekaligus berwibawa, selain Koperasi Indonesia bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel melambangkan adanya suatu keinginan, ketabahan, kemauan dan kemajuan serta mempunyai kepribadian yang kuat akan suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan percaya diri yang tinggi terhadap pelaku ekonomi lainnya;
  1. Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup berkoperasi yang memuat :
  1. Tulisan : Koperasi Indonesia yang merupakan identitas lambang;
  1. Gambar : 4 (empat) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan bentuk sebuah lingkaran yang menghubungkan satu kuncup dengan kuncup lainnya, menggambarkan seluruh pemangku kepentingan saling bekerja sama secara terpadu dan berkoordinasi secara harmonis dalam membangun Koperasi Indonesia;
  1. Tata Warna :
  1. Warna hijau muda dengan kode warna C:10, M:3, Y:22, K:9;
  1. Warna hijau tua dengan kode warna C:20, M:0, Y:30, K:25;
  1. Warna merah tua dengan kode warna C:5, M:56, Y:76, K:21;
  1. Perbandingan skala 1 : 20.
  1.  
  1. Pentingnya Koperasi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat
  1. Koperasi meningkatkan pada kesejahteraan anggotanya. Keuntungan yang diperoleh dibagikan kepada anggotanya dalam bentuk SHU. Secara lengkap pentingnya Koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dapat dilihat dalam tujuan, manfaat, prinsip, kelengkapan, jenis dan modal koperasi.
  1. Tujuan Koperasi
  1. Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Hal ini diperoleh dengan adanya pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada para anggotanya. Tujuan koperasi ini membedakan koperasi dengan badan usaha lainnya. Secara umum badan usaha lainnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
  1.  
  1. Manfaat Koperasi
  1. Berikut ini beberapa manfaat koperasi :
  1. Memenuhi kebutuhan anggotanya dengan harga yang relatif murah.
  1. Memberikan kemudahan bagi anggotanya untuk memperoleh modal usaha.
  1. Memberikan keuntungan bagi anggotanya melalui Sisa Hasil Usaha (SHU).
  1. Mengembangkan usaha anggota koperasi.
  1. Meniadakan praktik rentenir.
  1.  
  1. Prinsip Koperasi
  1. Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi yaitu :
  1. Keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka.
  1. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
  1. Pembagian SHU dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi).
  1. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
  1. Kemandirian.
  1. Pendidikan perkoperasian.
  1. Kerjasama antar koperasi.
  1.  
  1. Kelengkapan Koperasi
  1. Susunan koperasi adalah sebagai berikut :
  1. Anggota
  1. Anggota koperasi meliputi :
  1. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi.
  1. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup yang lebih luas.
  1. Pengurus Koperasi
  1. Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota, tugas pengurus koperasi, mengelola koperasi dan anggotanya, mengajukan rancangan kerja koperasi dan membuat laporan keuangan dan pertanggung jawabannya.
  1. Pengawas Koperasi
  1. Pengawas koperasi bertugas untuk mengawasi jalannya.
  1. Rapat Anggota
  1. Rapat anggota menjadi pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota dilakukan untuk meminta pertanggung-jawaban pengurus dan pengawas dalam hal pengelolaan koperasi. Rapat anggota juga menetapkan anggaran dasar, mengesahkan rencana kerja, menetapkan pembagian SHU, serta memilih mengangkat dan memberhentikan pengurus dan pengawas koperasi.
  1.  
  1. Jenis-Jenis Koperasi
  1. Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen, dan koperasi kredit usaha (jasa keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan jenis usahanya, yaitu sebagai berikut :
  1. Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang melayani kegiatan Peminjaman dan penyimpanan uang para anggotanya.
  1. Koperasi konsumsi adalah koperasi yang usahanya memenuhi kebutuhan sehari-hari anggota koperasi.
  1. Koperasi produksi adalah koperasi yang anggotanya menghasilkan produk dan kemudian dijual atau dipasarkan melalui koperasi.
  1. Berdasarkan keanggotaannya, koperasi dapat dibedakan menjadi berikut :
  1. Koperasi Unit Desa (KUD) adalah koperasi yang beranggota kan masyarakat pedesaan dan melayani kebutuhannya, terutama kebutuhan dibidang pertanian.
  1. Koperasi Pasar adalah koperasi yang beranggotakan pedagang pasar.
  1. Koperasi Sekolah adalah koperasi yang beranggotakan siswa-siswa sekolah, karyawan sekolah dan guru.
  1. Koperasi Pegawai Negeri adalah koperasi yang beranggotakan pegawai negeri.
  1.  
  1. Koperasi Primer, Sekunder dan Koperasi Primer Provinsi
  1. Koperasi Primer Kabupaten / Kota
  1. Koperasi Primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan yang anggotanya berdomisili diwilayah Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
  1. Koperasi Sekunder
  1. Koperasi Sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan yang beranggotakan Koperasi diwilayah Kabupaten/Kota atau Wilayah Provinsi/DI yang bersangkutan.
  1. Koperasi Provinsi
  1. Koperasi Primer Provinsi adalah Koperasi yang didirikan oleh koperasi primer yang anggotanya berdomisili lebih dari satu Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi/DI yang bersangkutan.
  1.  
  1. Sumber Modal Koperasi
  1. Adapun modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman.
  1. Modal Sendiri
  1. Simpanan pokok
  1. Simpanan wajib
  1. Dana cadangan
  1. Hibah
  1. Modal Luar
  1. Anggota dan calon anggota
  1. Koperasi lainnya/anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama antar koperasi
  1. Bank atau lembaga keuangan lainnya
  1. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
  1. Sumber lain yang sah.

Sumber utama : http://kalteng.go.id/ogi/viewarticle.asp?ARTICLE_id=1371 Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, 19 September 2016

Monday, February 2, 2015

Pengertian Komunikasi, Arti Penting Komunikasi, Jenis dan Proses Komunikasi, Komunikasi yang Efektif



PENGERTIAN KOMUNIKASI

            Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Jadi, Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.

ARTI PENTING KOMUNIKASI
            Komunikasi itu penting, semua orang tahu, karena ini merupakan basic instinct dari setiap makhluk hidup. Setiap makhluk punya cara komunikasi masing-masing, setiap manusia pun tak lepas dari cara dia melakukan komunikasi. Kita tak bisa membeda-bedakan bahasa, suku, adat, kebiasaan, tradisi maupun agama karena pada dasarnya berkomunikasi, menyampaikan pesan itu asal dilakukan dengan baik dan benar, serta dalam keadaan saling terbuka, fikiran jernih tanpa sentimen dan perasaan negatif, pasti maksud yang ingin disampaikan dapat diterima.

JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI
Contoh model komunikasi yang sederhana digambarkan dibawah ini :


Jika salah satu elemen komunikasi tidak ada maka komunikasi tidak akan berjalan. Ada komponen-komponen dalam komunikasi antara lain :
Pengirim(Sender=Sumber) adalah seseorang yang mempunyai kebutuhan atau informasi serta mempunyai kepentinga mengkomunikasikan kepada orang lain.
Pengkodean (Encoding) adalah pengirim mengkodean informasi yang akan disampaikan ke dalam symbol atau isyarat.
Pesan (Massage), pesan dapat dalam segala bentuk biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima.
Saluran (Chanel) adalah cara mentrasmisikan pesan, misal kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang diucapkan.
Penerima (Recaiver) adalah orang yang menafsirkan pesan penerima, jika pesan tidak disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan terjadi.
Penafsiran kode (Decoding) adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, Maka semakin efektif komunikasi yang terjadi.
Umpan balik (Feedback) adalah pembalikan dari proses komunikasi dimana reaksi kominikasi pengirim dinyatakan.
Didalam organisasi sangat membutuhkan komunikasi. Adapun jenis- jenis komunikasi dalam organisasai antara lain :
a. Komunikasi formal vs informal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang mengikuti rantai komando yang dicapai oleh hirarki wewenang. Komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi diluar dan tidak tergantung pada herarki wewenang. Komunikasi informal ini timbul karena adanya berbagai maksud, yaitu
- Pemuasan kebutuhan manusiawi,
- Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan,
- Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain,
- Sumber informasi hubungan pekerjaan.
Jenis lain dari komunikasi informasi adalah adalah dasas-desusyang secara resmi tidak setuju. Desas-desus ini juga mempunyai peranan fungsional sebagai alat komunikasi tambahan bagi organisasi.
b. Komunikasi ke bawah vs komunikasi ke atas vs komunikasi lateral
Komunikasi kebawah mengalir dari peringkat atas ke bawah dalam herarki. Komunikasi ke atas adalah berita yang mengalir darin peringkat bawah ke atas atas suatu organisasi. Komunikasi lateral adalah sejajar antara mereka yang berada tingkat satu wewenang.
c. Komunikasi satu arah dan dua arah
Komunikasi satu arah, pengirim berita berkomunikasi tanpa meminta umpan balik, sedangkan komunikasi dua arah adalah penerima dapat dan memberi umpan balik.
Bagaimanapun juga keefektifan komunikasi organisasi dipengaruhi beberapa factor diantaranya :
1.      Saluran komunikasi formal
2.      Sruktur wewenang
Dalam organisasi dimana perbedaan stasus dan kekuasaan akan mempengaruhi isi komunikasi.
1.      Spesialis jabatan
Anggota organisasi yang sama akan menggunakan istilah-istilah, tujuan, tugas, waktu, dan gaya yang sama dalam berkomonikasi.
1.      Pemilikan informasi
Berarti individu memunyai informasi dan pengetahuan yang khas mengenai tugasnya.
Dari pengamatan yang ada, bentuk-bentuk jaringan komunikasi dikelompokan ke dalam beberapa bentuk diantaranya bentuk lingkaran, diagonal, lateral, rantai, huruf Y, dan bintang.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
            Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi.


Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberi kan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan. tujuan lain dari Komunikasi Efektif adalah agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seinbang sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.
Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp mengatakan bahwa komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa. Komunikasi dapat dikatakan efektif apa bila komunikasi yang dilakukan dimana :
1. Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.
2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
3. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.

SUMBER:

Penyajian Data Statistik dalam Bentuk Tabel, Diagram Batang, Garis, Lingkaran, Tabel Distribusi Frekuensi, Relatif dan Kumulatif, Histogram, Poligon Frekuensi, dan Ogive

Dalam artikel kali ini, kita akan mempelajari penyajian Data statistik dalam bentuk tabel, diagram batang, garis, lingkaran, tabel distribu...