MAKALAH AKUNTANSI
DAFTAR ISI
BAB I.
PENDAHULUAN
BAB II. PEMBAHASAN
A.
Mengenal akuntansi
1.
Definisi Akuntansi
2.
Sejarah Perkembangan Akuntansi
3.
Bidang Akuntansi
4.
Pemakai Akuntansi
5.
Tujuan Manfaat Akuntansi
6.
Profesi Akuntansi
B.
Struktur Dasar Akuntansi Dan Laporan
Keuangan
1.
Pemakai Informasi Akuntansi
2.
Tujuan Laporan Keuangan
3.
Asumsi dasar
4.
Karakteristik Kualitatif Laporan
Keuangan
5.
Unsur Laporan Keuangan14
6.
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan
7.
Jenis dan bentuk Laporan Keuangan
8.
Bentuk Laporan Keuangan
9.
Unsur-unsur Laporan keuangan
10.
Asumsi Dasar Akuntansi
11.
Prinsip Dasar Akuntansi
12.
Jenis-Jenis Basis Akuntansi
13.
Kode Akun
BAB III.
PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Akuntansi.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas Ekonomi.
Shalawat
serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW.
Yang mambawa ajarannya darizaman Zahiliyah sampai zaman terang bendeerang
seperti ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
ini masih jauh dari sempurna, karena status kami yang masih dalam tahap
belajar, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Latar Belakang Masalah
Suatu
perusahaan sangat memerlukan ilmu akuntansi karena tujuan ilmu tersebut adalah
menyajikan informasi ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Yang dimaksud dengan Entitas adalah badan usaha / perusahaan /
organisasi yang mempunyai kekayaan sendiri.
Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
Metode Penulisan
Penulis
mempergunakan metode observasi dan kepustakaan.
Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah :
Studi
Pustaka
Dalam
metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan penulisan makalah
ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MENGENAL AKUNTANSI
1. DEFINISI AKUNTANSI
1.
Definisi menurut Kegunaan
Akuntansi
merupakan aktifitas jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif
mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang bersifat keuangan yang
bermanfaat dalam pengambilan keputusan
2.
Definisi menurut kegiatan
Akuntansi
adalah seni mencatat, mengklasifikasi dan mengikhtisarkan transaksi-transaksi /
kejadian yang sekurang-kurangnya bersifat keuangan keuangan dengan cara
menginterpretasikan hasil-hasilnya.
Dari
definisi yang telah dikemukakan di atas bisa di simpulkan bahwa, Akuntansi
adalah Proses mengidentifikasi mengukur dan melaporkan informasi ekonomiuntuk
memungkinkan dilakukannya penilaian serta pengambilan keputusan secara jelas
dan tegas bagi pihak-pihak yang menggunakan informasi tersebut.
2. SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI
Setiap
terjadi suatu peristiwa, orang selalu saja bertanya, awalnya bagaimana? Atau
seseorang akan berkata ceritanya bagaimana? Begitu juga halnya Akuntansi sering
orang bertanya bagaimana sejarah dari akuntansi itu.
Akuntansi
sebenarnya sudah ada sejak manusia itu mulai bisa menghitung dan membuat suatu
catatan, yang pada awalnya dulu itu dengan menggunakan batu, kayu, bahkan daun
menurut tingkat kebudayaan manusia waktu itu. Pada abad XV terjadilah
perkembangan dan perluasan perdagangan oleh pedagang-pedagang Venesia.
Perkembangan perdagangan ini menyebabkan orang waktu itu memerlukan suatu
sistem pencatatan yang lebih baik, sehingga dengan demikian akuntansi juga
mulai berkembang.
Setelah
itu perkembangan akuntansi juga ditandai dengan adanya seorang yang bernama
Lucas Pacioli pada tahun 1494, ahli matematika mengarang sebuah buku yang
berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Propotionalita,
di mana dalam suatu bab berjudul Tractatus de Computies et Scriptoris yang
memperkenalkan dan mengajarkan sistem pembukuan berpasangan yang disebut juga
dengan sistem kontinental.
Sistem
berpasangan adalah sistem pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu
debet dan kredit. Kemudian kedua bagian ini diatur sedemikian rupa sehingga
selalu seimbang. Cara seperti ini menghasilkan pembukuan yang sistematis dan
laporan keuangan yang terpadu, karena perusahaan mendapatkan gambaran tentang
laba rugi usaha, kekayaan perusahaan serta hak pemilik.
Pertengahan
abad ke 18 terjadi revolusi industri di Inggris yang mendorong pula
perkembangan akuntansi, di mana waktu itu para manajer pabrik misalnya, ingin
mengetahui biaya produksinya. Sebab dengan mengetahui berapa besar biaya
produksi mereka dapat mengawasi efektifitas proses produksi dan menetapkan
harga jual. Sejalan dengan itu berkembanglah akuntansi dengan bidang khusus
yaitu akuntansi biaya. Akuntansi biaya memfokuskan diri pada pencatatan biaya
produksi dan penyediaan informasi bagi manajemen.
Bagaimana
perkembangan akuntansi di Indonesia?
Akuntansi
di Indonesia pada awalnya menganut sistem kontinental, seperti yang dipakai di
Belanda saat itu. Sistem ini disebut juga dengan tata buku yang sebenarnya
tidaklah sama dengan akuntansi, di mana tata buku menyangkut kegiatan-kegiatan
yang bersifat konstruktif dari proses pencatatan, peringkasan, penggolongan dan
aktivitas lain yang bertujuan menciptakan informasi akuntansi berdasarkan pada
data. Sedangkan akuntansi menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat
konstruktif dan analitikal seperti kegiatan analisis dan interpretasi
berdasarkan informasi akuntansi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembukuan
merupakan bagian dari akuntansi.
Perkembangan
selanjutnya tata buku sudah mulai ditinggalkan orang. Di Indonesia perusahaan
atau orang semakin banyak menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon.
Berkembangnya sistem akuntansi Anglo Saxon di Indonesia disebabkan adanya
penanaman modal asing di Indonesia yang membawa dampak positif terhadap
perkembangan akuntansi, karena sebagian besar penanaman modal asing menggunakan
sistem akuntansi Amerika Serikat (Anglo Saxon). Penyebab lain sebagian besar
mereka yang berperan dalam kegiatan perkembangan akuntansi menyelesaikan
pendidikannya di Amerika, kemudian menerapkan ilmu akuntansi itu di Indonesia.
Profesor
Robert Sterling, seotang ahli akuntansi dari amerika membagi perkembangan
akuntansi menjadi tiga tahap :
Tahap Perencanaan,
dalam tahap ini input yang digunakan adalah hasil aspirasi masyarakat yang
dilakukan oleh Dewan dan Eksekutif, kemudian aspirasi tersebut dijabarkan dalam
Usulan Kegiatan/Aktivitas Unit Kerja masing pada entitas pemerintah yang
bersangkutan yang akan diproses dengan Standar Analisa Belanja (SAB) sehingga
aktivitas yang diusulkan mencerminkan target kinerja dan anggaran usulan
masyarakt yang menjadi prioritas daerah yang bersangkutan. Hasil akhir Rencana
Anggaran Satuan Kerja di Unit Kerja diwujudkan pada RAPBD yang kemudian
diproses untuk mendapatkan justifikasi oleh Dewan sebagai output perencanaan
berupa APBD.
Tahap Pelaksanaan,
inputnya adalah output dari tahap perencanaan yaitu berupa APBD. Kemudian dalam
tahap pelaksanaan ini prosesnya adalah APBD yang sudah ditetapkan kemudian
dilaksanakan menggunakan sistem akuntansi yang sudah disesuaikan untuk
menghasilkan informasi yang berguna bagi semua pihak yang berkepentingan atas
pelaksanaan APBD oleh Eksekutif baik berupa laporan triwulanan maupun laporan
tahunan sebagai laporan pertanggungjawaban Kepada Daerah.
Tahap Pengendalian,
inputnya berupa laporan Pelaksanaan APBD kemudaian diproses sebagai dasar
evaluasi terhadap laporan tersebut sekaligus dapat digunakan sebagai penilaian
pertanggunjawaban Kepala Daerah yang outputnya berupa kebutusan hasil evaluasi
maupun penerimaan atau penolakan terhadap laporan Pertanggungjawaban Kepala
Daerah
Saat
ini sistem Anglo Saxon semakin populer di Indonesia baik dalam pendidikan
akuntansi maupun dalam praktek dunia bisnis. Sekarang dapatkah Anda menjelaskan
perbedaan antara sistem kontinental dengan sistem Anglo Saxon? Apakah
perbedaannya? Untuk lebih jelasnya, mari perhatikan tabel berikut ini!
3. BIDANG AKUNTANSI
Dengan
pesatnya pertumbuhan ekonomi dan semakin kompleksnya masalah perusahaan yang
didorong kemajuan teknologi, bertambahnya peraturan pemerintah terhadap
kegiatan perusahaan, maka para Akuntan dituntut untuk mengkhususkan keahliannya
dalam Bidang Akuntansi. Bidang khusus Akuntansi itu, apa saja? Baik, mari kita
lihat bidang-bidang khusus Akuntansi berikut ini!
A. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi
keuangan disebut juga Akuntansi Umum (General Accounting), yaitu Akuntansi yang
berhubungan dengan pencatatan transaksi perusahaan dan penyusunan laporan
keuangan secara berkala yang berpedoman kepada prinsip Akuntansi. Laporan
keuangan itu bisa digunakan sebagai informasi intern maupun ekstern perusahaan.
B. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing Accounting)
Akuntansi
pemeriksaan merupakan kegiatan Akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan
keuangan atau Akuntansi umum. Akuntansi publik melakukan pemeriksaan terhadap
catatan-catatan yang mendukung laporan keuangan dengan menyatakan kelayakan dan
dapat dipercayainya suatu laporan.
C. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Titik
sentral dalam Akuntansi manajemen adalah informasi untuk pihak-pihak di dalam
perusahaan. Kegunaan Akuntansi manajemen antara lain, mengendalikan kegiatan
perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan
keputusan. Misalnya dalam hal penetapan harga jual, pembelajaan, metode
produksi dan investasi. Bidang Akuntansi ini juga mengolah masalah-masalah
khusus yang dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi
dengan menggunakan data historis maupun data tafsiran.
D. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi
biaya adalah Bidang Akuntansi yang menekankan kegiatan pada penetapan biaya dan
kontrol atas biaya. Terutama yang berhubungan dengan biaya produksi suatu
barang. Di samping itu salah satu fungsi utama Akuntansi biaya adalah
pengumpulan dan menganalisa data mengenai biaya, baik yang telah maupun yang
akan terjadi untuk digunakan oleh pemimpin perusahaan sebagai alat kontrol atas
kegiatan yang telah dilakukan serta alat untuk membuat rencana di masa
mendatang.
E. kuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Bidang
Akuntansi perpajakan mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak serta
mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan.
Akuntansi Anggaran (Budgeting Accounting)
Akuntansi
anggaran adalah Bidang Akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan rencana
keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu di masa
mendatang serta analisa dan pengontrolannya.
Dengan
selesainya pembahasan materi tentang Bidang-bidang Akuntansi tadi, tentunya
telah membuka wawasan Anda bahwa perkembangan Akuntansi juga sangat dipengaruhi
oleh kemajuan teknologi dan pesatnya perkembangan dunia usaha. Di mana secara
tidak langsung menuntut sumber daya yang berkualitas dan profesional Bidang
Akuntansi , ya bukan? Kemudian persoalannya sekarang akan timbul lagi
pertanyaan baru, yaitu apakah tenaga ahli Bidang Akuntansi itu termasuk tenaga
profesional, layaknya seorang yang berprofesi sebagai dokter, pengacara dan
notaris? Jawabnya adalah benar! Seseorang yang memiliki keahlian di Bidang
Akuntansi yang berlatar belakang pendidikan minimal Diploma 3 jurusan
Akuntansi. Baiklah sekarang mari kita lanjutkan bahasan tersebut dengan profesi
Akuntansi.
4. PEMAKAI AKUNTANSI
Pemakai Intern
Yang
dimaksud dengan pemakai (pihak) intern adalah pihak yang menyelenggarakan
usaha, seperti rumah tangga konsumen (RTK) dan rumah tangga produksi (RTP) yang
dalam hal ini adalah pimpinan perusahaan (manajer) yang bertanggung jawab dalam
pengambilan suatu keputusan.
Setiap
rumah tangga konsumen dan rumah tangga produksi memerlukan informasi keuangan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai laba maksimal dengan
pengorbanan tertentu. Oleh karena itu memerlukan suatu cara pencatatan yang
sistematis agar dapat menaganlisis transaksi keuangan menjadi informasi ekonomi
yang berguna. Dapatkah Anda memberi contoh rumah tangga konsumen? Baiklah,
contohnya pemilik toko, setiap hari membuat catatan tentang pengeluaran uang
dan pemasukan uang. Dengan adanya kegiatan pencatatan (akuntansi) tadi maka
pemilik toko dapat mengetahui informasi keadaan keuangan dari usahanya pada
saat tertentu.
Kemudian
bagaimana dengan contoh rumah tangga produksi? Sebenarnya peranan akuntansi
jauh lebih penting, lebih-lebih lagi dalam usaha yang sudah berbadan hukum,
misalnya manajer produksi memerlukan akuntansi sewaktu ia ingin mengetahui
berapa besar harga pokok barang, jumlah biaya produksi barang yang dihasilkan.
A. Pemakai Ekstern
Yang
dimaksud dengan pihak ekstern adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan
suatu usaha atau perusahaan, tetapi merupakan pihak luar perusahaan. Contohnya,
bank sebagai pemberi kredit (pinjaman). Jadi bank perlu memastikan apakah
debiturnya (perusahaan) yang diberikan fasilitas kredit ini dapat melunasi
seluruh pinjamannya pada waktu yang telah ditetapkan, sehingga bank terhindar
dari permasalahan kredit macet. Bagaimana pihak bank mendapatkan data atau
informasi yang berhubungan dengan perusahaan sebagai debiturnya? Bank
memperoleh data dan informasi berdasarkan catatan akuntansi yang dibuat berupa
laporan keuangan dari perusahaan yang mendapatkan kredit tadi.
Dengan
mengulangi lagi membaca materi pemakai akuntansi ini akan memudahkan Anda untuk
memahami dan membedakan pihak ekstern yang menggunakan informasi akuntansi.
Sekarang mari kita lanjutkan dengan sejarah singkat dari akuntansi.
a. Pemilik/investor dan calon pemilik
Pemilik memerlukan akuntansi
untuk memenuhi posisi maju/mundurnya perusahaan, sehingga ia dapat menentukan
apakah akan mempertahankan perusahaannya, menjual atau menanam modalnya di
perusahaan lain.
Calon pemilik dapat menentukan apakah
dia akan menanamkan modalnya pada perusahaan itu.
b. Kreditor dan calon kreditor
Informasi akuntansi
berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman,
sehingga dapat dijadikan pedoman apakah akan di tambah pinjamannya atau justru
akan ditarik pinjaman yang telah diberikan.
Bagi calon kreditor berguna untuk menilai resiko yang akan terjadi
sebelum pinjaman diputuskan ataru diberikan.
c. Pemerintah
Informasi akuntansi
bai pemerintah sangan berguna untuk tujuan pajak dan pengaturannya, pemeriksaan
terhadap kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan, dan sebagai lat penilai apakah
perusahaan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan, serta pemantauan
perkembangan perusahaan melalui Biro Pusat Statistik.
d. Karyawan
Informasi ekonomi bagi karyawan akan berguna untuk
mengetahui kelangsungan hidupnya, maju mundurnya perusahaan yang berguna untuk
kemantapan kerja, pertimbangan naik turunnya gaji dan jaminan social.
e. Pelanggan
Informasi ekonomi berguna untuk mengevaluasi hubungan usaha
hubungan usaha dengan perusahaan, dan menentukan kelanjutan hubungan di masa
mendatang.
5. TUJUAN
/ MANFAAT AKUNTANSI
a.
Tujuan Akuntansi
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang dimaksud dengan Entitas adalah badan usaha/perusahaan/organisasi yang mempunyai kekayaan sendiri.
Informasi
ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihak di dalam
organisasi itu sendiri (internal) maupun pihak-pihak di luar organisasi
(eksternal). Pihak manajemen merupakan contoh pemakai informasi dari kalangan
internal. Informasi akuntansi ini oleh manajemen dimanfaatkan untuk
perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas usaha yang dilaksanakan.
Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadi dua yaitu :
Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadi dua yaitu :
1. pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadap informasi akuntansi contoh : investor dan kreditor.
2. pemakai
eksternal yang tidak berkepentingan langsung misalnya Analis Ekonomi, Pegawai
dan Lembaga-lembaga Pemerintah.
b. Manfaat Akuntansi
·
Untuk mendapatkan informasi ekonomi
(informasi keuangan perusahaan)
·
Untuk memberikan pertanggungjawaban
manajemen kepada pemilik perusahaan
· Untuk
mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun
6. PROFESI AKUNTANSI
Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa
akuntansi yang diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin bertambah
kompleksnya. Gelar akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan bobot yang
dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain. Misalnya bidang hukum atau
bidang teknik. Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Akuntan Publik (Public
Accountant)
Akuntan publik adalah akuntan independen yang memberikan
jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka ini bekerja bebas dan
umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Seorang akuntan publik dapat melakukan
pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi
manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.
b. Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan
intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan. Jabatan tersebut yang dapat
diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau
Direktur Keuangan. Tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun
laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada
pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan
pemeriksaan intern.
c. Akuntan Pemerintah
Akuntan
pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah,
misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan
Pengawas Keuangan (BPK).
d. Akuntan Pendidik
Akuntan
pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan
penelitian dan pengembangan akuntansi, mangajar, menyusun kurikulum pendidikan
akuntansi di perguruan tinggi.
Apa
saja persyaratannya bila seseorang ingin memperoleh gelar Akuntan itu?
Seseorang itu berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat antara
lain: Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Perguruan
Tinggi yang telah diakui menghasilkan gelar Akuntan, seperti UI, UGM, UNHAS,
USU dan sebagainya, atau perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu
perguruan tinggi yang telah berhak memberikan gelar Akuntan. Selain itu juga
bisa mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh
konsorsium Pendidikan Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan SK Mendikbud RI
tahun 1976.
Dari
uraian di atas, dapat diambil pengertian bahwa gelar Akuntan itu pengakuannya
adalah sama dengan gelar profesi lainnya seperti: Pengacara, Dokter, Notaris,
dan lainlain. Dan siapa saja bisa memperoleh gelar akuntan tersebut, termasuk
Anda sendiri tentunya mulai sekarang harus giat belajar khususnya pelajaran
dasar-dasar akuntansi ini.
I I. STRUKTUR DASAR AKUNTANSI
LAPORAN KEUANGAN
Analisa laporan keuangan merupakan suatu proses analisis
terhadap laporan keuangan dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi
kepada para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi,
sehingga kualitas keputusan yang diambil akan menjadi lebih baik.
1. PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI
Ada beberapa macam pemakai laporan
keuangan yang menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan
informasi yang berbeda. Diantaranya adalah :
a. Investor
Para investor berkepentingan terhadap
resiko yang melekat dan hasil pengembangan dari investasi yang dilakukannya.
Investor membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli,
menahan, atau menjual investasi tersebut. Selain itu , mereka juga tertarik
pada informasi yang memungkinkan melakukan penilaian terhadap kemampuan
perusahaan dalam membayar deviden.
b. Kreditor
(Pemberi Pinjaman)
Para kreditor tertarik dengan informasi
keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta
bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
c. Pemasok dan
Kreditor Usaha Lainnya
Pemasok dan kreditor usaha lainnya
tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah
jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.
d. Shareholder’s
(para pemegang saham)
Pemegang saham berkepentingan dengan
informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan
diperoleh, dan penambahan modal untuk bussiness plan selanjutnya.
e. Pelanggan
Pelanggan berkepentingan dengan
informasi yang berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika
terlibat dalam perjanjian jangka panjang.
f. Pemerintah
Pemerintah berkepentingan dengan
alokasi sumber daya dan aktivitas perusahaan. Selain itu untuk mengatur
aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk
menyusun statistik pendapatan nasional.
g. Karyawan
Karyawan memerlukan informasi mengenai
stabilitas dan profitabilitas perusahaan, sehingga dengan informasi ini
memungkinkan mereka melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan
balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
h. Masyarakat
Laporan keuangan dapat membantu
masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan
perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangakaian aktivitasnya.
2. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Tujuan laporan keuangan adalah untuk
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan , kinerja, dan perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca
(menggambarkan informasi posisi keuangan), laporan laba rugi (menggambarkan
informasi kinerja), laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan
dalam berbagai cara), catatan catatan dan laporan lain serta materi penjelasan
yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
3. ASUMSI DASAR
a. Dasar Akrual
Pada dasar
akrual pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan
dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada
periode yang bersangkutan.
b. Kelangsungan
Usaha
Laporan
keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha
perusahaan, yang berarti perusahaan akan tetap melanjutkan usahanya di masa depan. Ini
berarti bahwa perusahaan diasumsikan tidak bernaksud atau berkeinginan untuk
melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya.
4. KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN
KEUANGAN
a. Dapat Dipahami
b. Relevan
c. Keandalan
d. Dapat
Dibandingkan
5. UNSUR LAPORAN KEUANGAN
A. Unsur Posisi
Keuangan
1. Aktiva
Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai
oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan diharapkan akan
memberi manfaat ekonomi bagi perusahaan di masa
depan
2. Kewajiban
Kewajiban merupakan hutang perusahaan
masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan
akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung
manfaat ekonomi
3. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual (residual
interest) atas aktiva perusahaan setelah dikurangi seluruh kewajiban (aktiva
bersih).
B. Unsur Kinerja
Keuangan
1. Penghasilan
(Income)
Penghasilan adalah kenaikan manfaat
ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan
aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi (setoran) penanam modal
2. Beban (Expense)
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi
selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva
atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
6. PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
a. Biaya Historis
Pada dasar pengukuran ini, aktiva
dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayarkan atau sebesar
nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada
saat perolehan. Sedangkan kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima
sebagai penukar kewajiban atau (dalam keadaan tertentu) dalam jumlah kas (atau
setara kas) yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam
pelaksanaan usaha normal.
b. Biaya Kini
(Current Cost)
Pada dasar pengukuran ini , aktiva
dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang seharusnya dibayar bila aktiva
yang sama atau setara aktiva diperoleh sekarang. Sedangkan kewajiban dinyatakan
dalam jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang mungkin akan
diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang.
c. Nilai
Realisasi/Penyelesaian
Pada dasar pengukuran ini, aktiva
dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang
dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal. Sedanglan kewajiban dinyatakan
sebesar nilai penyelesaian, yaitu jumlah kas (atau setara kas) yang tidak
didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam
pelaksanaan usaha normal.
d. Nilai Sekarang
(Present Value)
Pada dasar pengukuran ini, aktiva
dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai
sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan
usaha normal. Sedangkan kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di
masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
7. JENIS DAN BENTUK LAPORAN KEUANGAN
Jenis Laporan Keuangan
Ø Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang
memberikan informasi mengenai posisi keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas)
perusahaan pada saat tertentu. Neraca mempunyai tiga unsur laporan keuangan,
yaitu :
1. Aktiva adalah sumber
daya yang dikuasai perusahaan, yang terdiri dari :
a. Aktiva Lancar, yaitu aktiva
yang manfaat ekonominya diharapkan akan diperoleh dalam waktu satu tahun atau
kurang (siklus operasi normal), misalnya kas, surat berharga, persediaan,
piutang dan persekot biaya.
b. Investasi
Jangka Panjang, yaitu penanaman modal yang biasanya dilakukan dengan tujuan untuk
memperoleh penghasilan tetap atau untuk menguasai perusahaan lain dan jangka
waktunya lebih dari satu tahun, misalnya investasi saham, investasi obligasi.
c. Aktiva Tetap, yaitu aktiva
yang memiliki substansi (ujud) fisik, digunakan dalam operasi normal perusahaan
dan memberikan manfaat ekonomi lebih dari satu tahun. Contohnya adalah gedung,
tanah, kendaraan, mesin dan peralatan.
d. Aktiva Yang
Tidak Terwujud, yaitu aktiva yang tidak memiliki substansi fisik dan biasanya berupa hak
istimewa yang memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan untuk jangka waktu
lebih dari satu tahun. Misalnya patent, goodwill,royalty, copyright, franchise
dan license.
2. Kewajiban yang merupakan
utang perusahaan masa kini, yang terdiri dari :
a. Kewajiban
Lancar, yaitu
kewajiban yang penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari
sumber daya perusahaan (yang memiliki manfaat ekonomi) dalam jangka waktu satu
tahun atau kurang termasuk dalam kategori kewajiban ini misalnya utang dagang,
utang wesel, utang gaji dan upah, utang pajak, dan utang biaya.
b. Kewajiban
Jangka Panjang, yaitu kewajiban yang penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus
keluar dari sumber daya perusahaan (yang memiliki manfaat ekonomi) dalam jangka
waktu lebih dari satu tahun. Misalnya utang obligasi, utang hipotik, utang bank
atau kredit investasi.
c. Kewajiban
Lain-Lain, yaitu
kewajiban yang tidak dapat dikategorikan ke dalam salah satu macam kewajiban di
atas, misalnya utang pada direksi, utang pada pemegang saham.
3. Ekuitas, yaitu bagian
hak pemilik dalam perusahan yang merupakan selisih antara aktiva dan kewajiban
yang ada., ekuitas terdiri dari :
a. Ekuitas yang
berasal dari setoran para pemilik, misalnya modal saham (termasu agio saham
bila ada)
b. Ekuitas yang
berasal dari hasil operasi, yaitu laba yang tidak dibagikan kepada para pemilik
, misalnya deviden.
Ø Laporan Laba
Rugi
Laporan laba rugi menggambarkan
informasi mengenai potensi (kemampuan) perusahan dalam mengahsilkan laba selama
periode tertentu (kinerja). Laporan laba rugi memiliki unsur :
1. Penghasilan (Income), ada
dua macam penghasilan yaitu
a. Pendapatan
(revenues), yaitu
penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan yang dikenal
dengan sebutan berbeda, seperti penjualan barang dagangan, penghasilan jasa
(fee), pendapatan bunga, pendapatan deviden, royaltis dan sewa.
b. Keuntungan
(gains), yaitu pos lain
yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbbul atau tidak timbul dalam
pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin misalnya pos yang timbul dalam
pengalihan aktiva lancar, revaluasi sekuritas, kenaikan jumlah aktiva jangka
panjang.
2. Beban
(Expense), dapat terdiri
dari :
a. Beban yang
timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa (yang biasanya
berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas persediaan,
aktiva tetap), yang meliputi misalnya harga pokok penjualan, gaji dann upah,
penyusutan.
b. Kerugian, yang
mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang timbul atau tidak
timbul dari aktivitas perusahaan yang jarang terjadi, seperti misalnya rugi
karena bencana kebakaran , banjir atau pelepasan aktiva tidak lancar.
8. BENTUK LAPORAN KEUANGAN
Ø Neraca, memiliki dua
bentuk penyajian :
1. Rekening
(Skontro)
Pada bentuk ini unsur aktiva disajikan
pada sisi kiri (debit), sedangkan unsur kewajiban dan ekuitas disajikan pada
sisi kanan (kredit)
2. Laporan
(Stafel)
Pada bentuk ini baik aktiva maupun
ekuitas disajikan secara urut dari atas ke bawah, yang dimulai dari aktiva ,
kewajiban dan terakhir ekuitas.
Ø Laba Rugi, memiliki dua
bentuk penyajian yaitu :
1. Single Step
Pada bentuk ini semua penghasilan yang
diperoleh dari berbagai kegiatan /aktivitas dikelompokkan menjadi satu kelompok
yang disebut kelompok penghasilan, sedangkan untuk semua beban dikelaompokkan
ke dalam satun kelompok yang disebut beban. Penghasilan bersih (laba) merupakan
selisih antara kelompok penghasilan dan total kelompok beban.
2. Multiple Step
Pada bentuk ini penghasilan bersih
(laba) dihitung secara bertahap sesuai dengan aktivitas perusahaan. Dengan
demikian, semua penghasilan dan beban disajikan sesuai dengan
kegiatan/aktivitas, yaitu kegiatan usaha, di luar usaha dan luar biasa.
9. UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
1) Akun Harta (Assets)
·
Harta
lancar, adalah harta yang berupa uang
kas/bank dan harta yang sangat mudah dijadikan uang atau umur pemakaiannya
kurang dari satu tahun. Yang termasuk harta lancar adalah:
a) Kas adalah Uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan
setiap saat baik yang ada dalam perusahaan maupun saldo rekening giro
perusahaan yang terdapat dalam bank.
b) Surat-surat berharga (efek) Surat-surat yang dimiliki perusahaan untuk diperjual-belikan.
Gunanya untuk memanfaatkan dana kas/bank yang dipakai.
c) Wesel tagih adalah
piutang yang diperkuat dengan promes.
d) Piutang adalah
tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha.
e) Persedian barang dagang adalah persediaan barang yang tersedia untuk dijual (dalam
perusahaan dagang), persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi
(dalam perusahaan manufaktur).
f) Perlengkapan adalah
barang-barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan dan diperkirakan habis
dipakai dalam setahun. Misalnya
perlengkapan kantor, perlengkapan toko. (biasanya juga disebut bahan habis pakai).
perlengkapan kantor, perlengkapan toko. (biasanya juga disebut bahan habis pakai).
g) Beban yang dibayar di muka biaya
yang telah dibayar tetapi manfaat dari pembayaran belum diperoleh atau
digunakan. Seperti asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka dan iklan
dibayar di muka.
·
Penyertaan
(Investasi), adalah investasi jangka panjang
dalam bentuk saham, obligasi atau surat berharga lainnya. Investasi bertujuan
memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang, atau dengan tujuan untuk menguasai
perusahaan lainnya. Investasi umumnya dalam bentuk saham dan obligasi
·
Harta
Tetap, adalah harta berwujud yang
digunakan untuk operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun, seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, peralatan dan sebagainya.
· Harta tak berwujud, adalah harta yang tidak mempunyai wujud fisik, tetapi
merupakan hak-hak istimewa yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan
pendapatan. Contoh harta tak berwujud antara lain:
Hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan.
Hak Cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan. Misalnya hak cipta lagu.Goodwill, adalah nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri. Dengan goodwill maka barang yang diproduksi dipercaya dan dibeli oleh masyarakat.
Hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan.
Hak Cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan. Misalnya hak cipta lagu.Goodwill, adalah nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri. Dengan goodwill maka barang yang diproduksi dipercaya dan dibeli oleh masyarakat.
2) Akun Kewajiban
Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan
oleh perusahaan pada masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang akan
datang ini terjadi akibat kegiatan usaha. Kewajiban ini dibedakan atas utang
lancar dan utang jangkan panjang.
·
Utang
Lancar , Utang lancar adalah kewajiban
yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.
Utang lancar antara lain:
Utang lancar antara lain:
a) Wesel
bayar, adalah utang yang disertai promes.
b) Utang
usaha atau utang dagang, adalah kewajiban
yang timbul karena pembelian jasa atau barang secara kredit.
c) Biaya
yang masih harus dibayar, adalah
beban yang sudah terjadi tetapi belum dibayar. Misalnya utang sewa, utang gaji
dan utang bunga.
d) Pendapatan
diterima di muka, adalah kewajiban yang disebabkan
perusahaan menerima lebih dahulu uang sedangkan penyerahan jasa atau barang
belum dilakukan.
·
Utang
Jangka Panjang Utang jangka panjang adalah
kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang ini
timbul karena pelunasan perusahaan untuk membeli peralatan-peralatan baru atau
mesin-mesain baru. Yang termasuk utang jangka panjang antara lain:
a) Utang Bank, adalah pinjaman modal kerja dari Bank untuk perluasan
usaha.
b) Utang Hipotik, adalah pinjaman dari Bank dengan
jaminan aktiva tetap.
c) Utang Obligasi, adalah utang yang disebabkan
perusahaan menerbitkan dan menjual surat-surat berharga.
Utang Lain-lain Utang lain-lain adalah utang yang tidak termasuk utang
lancar maupun utang jangka panjang. Misalnya utang kepada direksi dan utang
kepada pemegang saham.
3) Akun Modal
Modal
adalah selisih antara harta dengan kewajiban dan merupakan hak pemilik
perusahaan atas sebagian harta perusahaan. Akuntansi modal pada perusahaan
perseorangan disertai nama pemilik, akuntansi modal pada persekutuan disertai
dengan nama sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas, akuntansi modal disebut
dengan modal saham.
4) Akun Pendapatan
Pendapatan
adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh perusahaan.
Pendapatan dibedakan atas:
Pendapatan dibedakan atas:
·
Pendapatan
Usaha, adalah pendapatan yang berhubungan
langsung dengan kegiatan usaha.
·
Pendapatan
di luar usaha, adalah pendapatan yang tidak
berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. Misalnya pendapatan sewa, pada
perusahaan dagang menyewakan sebagian ruang yang tidak dipakai untuk kegiatan
usaha, tetapi disewakan kepada pihak lain.
5) Akun Beban
Beban adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan
kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan. Beban dapat dibedakan atas:
·
Beban
Usaha,
adalah pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha.
·
Beban
Lain-lain,
adalah pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan
kegiatan pokok usaha. Misalnya beban bunga. Beban (biaya) yang dibayar oleh
perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari Bank.
kegiatan pokok usaha. Misalnya beban bunga. Beban (biaya) yang dibayar oleh
perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari Bank.
10. ASUMSI DASAR AKUNTANSI
Sebagai
suatu sistem, maka di dalam akuntansi dikenal beberapa dasar anggapan
(asumsi).
Ada 10 asumsi dasar akuntansi menurut Paul Grady (AICPA) yaitu:
1. Suatu
masyarakat dan susunan pemerintahan yang menjamin hak milik pribadi (Asociety
and Government Structure honering property right)
2. Kesatuan
usaha yang spesifik (Specific Business Entities)
3. Kontinuitas
Usaha (Going Concern)
4. Penggunaan
unit moneter di dalam rekening-rekening (Monetary Expression in Accounts)
5. Konsistensi
antara periode-periode untuk kesatuan usaha yang sama (Consistency between
periods for the same entity)
6. Perbedaan
dalam akuntansi di antara kesatuan-kesatuan yang bebas (Diversity in Accounting
among independent entities)
7. Konservatif
(Conservatism)
8. Ketergantungan
data dari pengendalian intern (Dependability of data through internal control)
9. Cukup
berarti (Materiality)
10. Batas
waktu dalam penyusunan laporan keuangan membutuhkan taksiran-taksiran
(Timeliness
in financiall reporting requires estimates)
Dari
ke-10 asumsi dasar tersebut di atas, yang paling lazim dipakai sebagai sebagai
asumsi
dasar yang mendasari struktur akuntansi adalah :
-
Kesatuan Usaha Khusus (Separate Entity/Economic Entity)
Dalam
konsep ini perusahaan dipandang sebagai sebagai suatu unit usaha yang
berdiri
sendiri, terpisah dari pemiliknya.
-
Kontinuitas Usaha (Going Concern/Continuity)
Asumsi
ini menganggap bahwa suatu perusahaan itu akan hidup terus, dalam arti
diharapkan
tidak akan terjadi likuidasi di masa yang akan datang.
-
Pengunaan Unit Moneter dalam pencatatan
Asumsi
ini menganggap mata uang adalah alat pengukur yang stabil
-
Tepat Waktu (Time-Period/Periodicity)
Kegiatan
perusahaan berjalan terus antar periode menimbulkan masalah
pengakuan
dan pengalokasian ke dalam perode-periode tertentu di mana dibuat
laporan
keuangan, untuk itu laporan keuangan harus dibuat tepat pada waktunya.
11. PRINSIP DASAR AKUNTANSI
Konsep
dasar yang mendasari penyusunan prinsip akuntansi adalah sebagai berikut :
1.
Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip
ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva,
utang,
modal dan biaya.
2.
Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Prinsip
ini menyangkut cara penentuan pendapatan berkala, yang dapat memenuhi
kebutuhan
untuk penyusunan laporan keuangan yang tepat pada waktunya.
3.
Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Untuk
menyusun laporan keuangan periodik pendapatan yang diperoleh atau
terjadi
dalam periode akuntansi tertentu harus dipertemukan secara layak dengan
biaya-biaya
yang terjadi dalam periode akuntansi yang sama.
4.
Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Agar
laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,
maka
metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi
harus
diterapkan secara konsistendari tahun ke tahun.
5.
Prinsip pengungkapan penuh (Full Disclosure Principle)
Yang
dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap
dalam
laporan keuangan.
12. JENIS-JENIS BASIS AKUNTANSI
Basis akuntansi merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang
menentukan kapan pengaruh atas transaksi atau kejadian harus diakui untuk
tujuan pelaporan keuangan. Basis akuntansi ini berhubungan dengan waktu kapan
pengukuran dilakukan. Basis akuntansi pada umumnya ada dua yaitu basis kas dan
basis akrual. Selain kedua basis akuntansi tersebut terdapat banyak variasi
atau modifikasi dari keduanya, yaitu modifikasi dari akuntansi berbasis kas,
dan modifikasi dari akuntansi berbasis akrual. Jadi dapat dikatakan bahwa basis
akuntansi ada 4 macam, yaitu:
1. Akuntansi berbasis kas (cash basis of accounting);
2. Modifikasi dari akuntansi berbasis kas (modified cash basis
of accounting);
3. Akuntansi berbasis akrual (accrual basis of accounting);
4. Modifikasi dari akuntansi berbasis akrual (modified accrual
basis of accounting).
13. KODE AKUN
A. Pengertian Kode Akun
Pernahkah
Anda mengirim surat kepada seseorang yang berada di daerah lain? Sebelum surat
itu Anda masukkan ke Kantor Pos tentunya Anda lebih dahulu menulis kode pos
alamat tujuan bukan? Mengapa penulisan kode pos itu selalu diingatkan oleh
petugas pos? Tujuannya tak lain adalah untuk memudahkan pihak pos untuk
menyampaikan surat kepada si penerima surat.
Demikian
pula halnya dengan kode akun dalam akuntansi. Kode akun itu dicantumkan untuk
memudahkan proses pencatatan, pencarian dan penyimpanan serta pembebaban yang
dituju pada setiap akun. Jadi apa yang dimaksud dengan kode akun itu? Kode akun
adalah pemberian tanda/nomor tertentu dengan memakai angka, huruf atau
kombinasi angka dan huruf pada setiap akun. Bagus!
Sebagaimana
dijelaskan di atas bahwa kode akun harus bersifat membantu memudahkan pencatatan,
pengelompokkan dan penyimpanan setiap akun. Oleh karena itu kode akun hendaknya
memiliki kriteria seperti, mudah diingat, konsisten, sederhana dan singkat
serta memungkinkan adanya penambahan akun baru tanpa mengubah kode akun yang
sudah ada.
B.
Jenis-jenis Kode Akun
Dalam
suatu sistem akuntansi perusahaan pemberian kode akun sangat tergantung pada
keanekaragaman transaksi dan jumlah transaksi yang terjadi. Semakin banyak dan
kompleksnya transaksi yang terjadi menyebabkan semakin banyak pula kode akun yang
akan digunakan.
Ada
beberapa kode akun yang dapat digunakan seperti kode numerial, kode desimal,
kode mnemonik serta kode kombinasi huruf dan angka. Dalam modul ini hanya
membicarakan dua macam kode akun yang biasa digunakan. Kode akun yang dibahas
adalah kode numerial dan kode desimal. Baiklah, sekarang mari kita lanjutkan
dengan materi berikutnya.
C. Kode Numerial
Kode
numerial adalah cara pengkodean akun berdasarkan nomor secara berurutan, yang
dapat dimulai dari angka 1, 2, 3 dan seterusnya.
Contoh:
Kode Akun Numerial
D. Kode Desimal
Kode
desimal adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan lebih dari satu
angka. Setiap angka mempunyai arti, kode desimal ini dapat dibedakan atas kode
kelompok dan kode blok.
· Kode Kelompok
Kode
kelompok merupakan cara pemberian kode akun dengan mengelompokkan akun. Setiap
kelompok akun diberi nomor kode sendiri sendiri.
Contoh:
Akun piutang usaha termasuk kelompok akun harta diberi nomor 1 untuk harta. Kemudian termasuk golongan akun harta lancar yang diberikan nomor kode 1, kemudian merupakan jenis harta lancar yang ketiga sehingga diberi nomor urut 3, dari cara mengelompokkan tersebut nomor akun piutang usaha diberikan nomor kode tiga angka yaitu 113.
Akun piutang usaha termasuk kelompok akun harta diberi nomor 1 untuk harta. Kemudian termasuk golongan akun harta lancar yang diberikan nomor kode 1, kemudian merupakan jenis harta lancar yang ketiga sehingga diberi nomor urut 3, dari cara mengelompokkan tersebut nomor akun piutang usaha diberikan nomor kode tiga angka yaitu 113.
· Kode Blok
Kode blok adalah pemberian kode akun dengan cara memberikan
satu blok kode setiap kelompok akun. Misalnya harta diberikan nomo2 100 - 199,
Kewajiban diberi nomor 200 - 299, Modal diberikan nomor 300 - 399, Pendapatan
nomor 400 - 499 dan Beban nomor 500 - 599. Baiklah berikut ini dapat Anda perhatikan
contoh yang lebih rinci.
BAB III
PENUTUP
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT, atas
terselesaikannya makalah ini yang semoga mamperluas cakrawala pengetahuan kita
dan bermanfaat bagi kita semua
mungkin makalah ini jauh dari kesempurnaan untuk itu kami
membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Kami mohon maaf apabila penulisan makalah yang kami buat
terdapat kesalahan karena kami masih dalam tahap belajar.
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda