Wednesday, November 19, 2014

Resume Statistik (Populasi, Sampel, dan Skala Data)

  1. POPULASI
Pengertian Populasi menurut beberapa tokoh, adalah sebagai berikut:
1. Menurut Sugiyono (1997:57)
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
2. Menurut Nazir (1983:327)
Populasi adalah berkenaan dengan data, bukan orang ataupun bendanya.
3. Menurut Nawawi (1985:141)
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap.
4. Menurut Riduan dan Tita Lestari (1997:3)
Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.
Contoh Populasi:
  • Populsasi Mahasiswa Universitas Sriwijaya (UNSRI)
  • Populsasi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
  • Populsasi Mahasiswa Sosiologi, FISIP, UNSRI
  • Populsasi Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2012, FISIP, UNSRI
  • Populsasi Mahasiswa Sosiologi kelas A, Angkatan 2012, FISIP, UNSRI
Berdasarkan sifatnya, populasi dapat digolongkan menjadi populasi homogen dan populasi
heterogen.
1)      Populasi Homogen adalah sumber data  yang unsurnya memiliki sifat yang sama sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif.
2)      Populasi Heterogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Ada dua jenis populasi, yaitu populasi terbatas dan populasi tidak terbatas (tak terhingga).
1)      Populasi Terbatas adalah mempunyai sumber data yang jelas batasnya seara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya.
Contoh:
  1. Jumlah penduduk Kota Bandung 2.500.000 jiwa.
  2. Jumlah 500 mahasiswa yang mendapat beasiswa program JPS di Sumatera Barat.
  3. Jumlah 1.490 guru SD di Yogyakarta mengikuti prajabatan.
2)      Populasi Tak Terbatas (Tak Terhingga) yaitu sumber datanya tidak dapat ditentukan batas-batasannya sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah.
Contoh:
  1. Penelitian mencari logam mulia, di suatu daerah ada beberapa warga mendulang emas di ruang bawah tanah sebagai mata pencahariannya, kemudian mereka mengambil beberapa logam yang mengandung emas sampai tak terhingga kali pengambilannya, maka setiap kali pengambilan batu akan mendapatkan logam yang mengandung emas yang tak terhingga banyaknya atau ukurannya.
  2. Meneliti berapa liter pasang surut air laut pada bulan purnama
 2.      SAMPEL
Pengertian Sampel menurut beberapa tokoh, adalah sebagai berikut:
1. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:117)
Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti).
2. Menurut Sugiyono (1997:57)
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Dari beberapa pendapat tersebut dapt ditarik kesimpulan bahwa “Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya”.
Contoh: Mahasiswa semester 7 jurusan Akuntansi
      Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
  1. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.
  2. Lebih cepat dan lebih mudah.
  3. Memberi informasi yang lebih banyak dan akurat.
  4. Dengan metode statistika induktif/inferensia dapat dilakukan generalisasi dari data statistik yang diperoleh.
Ada beberapa keuntungan menggunakan sample, antara lain:
1)      Memudahkan peneliti karena jumlah sampel lebih sedikit dibandingkan dengan menggunakan populasi, selain itu bila populasinya terlalu besar dikhawatirkan akan terlewati.
2)      Penelitian lebih efisien (dalam arti penghematan uang, waktu dan tenaga).
3)      Lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data, artinya jika subyeknya banyak dikhawatirkan adanya bahaya bias dari orang yang mengumpulkan data, karena sering dialami oleh staf bagian pengumpul data mengalami kelelahan sehingga pencatatan data tidak akurat.
4)      Penelitian lebih efektif, jika penelitian bersifat destruktif (merusak) yang menggunakan spesemen akan hemat dan bisa dijangkau tanpa merusak semua bahan yang ada serta bisa digunakan untuk menjaring populasi yang jumlahnya banyak. Sedangkan besar kecilnya sampel yang diambil akan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: besar biaya yang tersedia, tenaga (orang) yang ada, waktu dan kesempatan peneliti, serta peralatan yang digunakan dalam pengambilan sampel.

B.    SKALA DATA
Jenis skala pengukuran ada empat, yaitu: Skala NominalSkala OrdinalSkala Interval; dan Skala Ratio.
  1. Skala Nominal yaitu skala yang paling sederhana disusun menurut jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk membedakan sebuah karakteristik dengan karateristik lainnya.
Ciri-ciri skala nominal antara lain:
  • Hasil penghitungan tidak dijumpai bilangan pecahan
  • Angka yang tertera hanya label saja
  • Tidak mempunyai urutan (ranking)
  • Tidak mempunyai ukuran baru
  • Tidak mempunyai nol mutlak
  • 2. Contoh Data Nominal sebenarnya:
1)      Jenis Kulit: Hitam 1, Kuning 2, Kuning 3. Angka 1, 2, 3, hanya sebagai label saja.
2)      Agama yang dianut: Islam 1, Kristen 2, Hindu 3, Budha 4.
2. Contoh Data Nominal tidak sebenarnya:
1)      Lulus ujian Lemhannas diberi angka 2, dan tidak lulus ujian Lemhannas diberi angka 1. Angka 1 dan 2, hanya sebagai label saja.
2)      SD 1, SMP 2, SMU 3, dan PT 4.
2. Skala Ordinal ialah skala yang didasarkan pada ranking, diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya.
Contoh:
1)      Mengukur kejuaraan misalnya Juara Liga Indonesia Tahun 1995: Persib 1, Petrokimia Gresik 2, dan Pupuk Kaltim 3.
2)      Keteladanan: tingkat 1, tingkat 2, tingkat 3, dan tingkat 4.
3)      Tingkat senioritas pegawai.
4)      Daftar urut pegawai.
3. Skala Interval adalah skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama.
Contoh:
1)      Skor ujian Perguruan Tinggi: A, B, C, D, dan E.
2)      Skor IQ
3)      Waktu: menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun.
4)      Temperatur dan suhu
4. Skala Ratio adalah skala pengukuran yang mempunyai nilai nol mutlak dan mempunyai jarak yang sama. Misalnya umur manusia dan ukuran timbangan keduanya tidak memiliki angka nol negatif. Artinya seseorang tidak dapat berumur di bawah nol tahun dan seseorang harus memiliki timbangan di atas nol pula.
Contoh yang lain adalah berat badan, tinggi pohon, tinggi badan manusia, jarak, panjang dan sebagainya.
sumber: Dr. Riduan, M.B.A. Dasar-Dasar Statistika.2010. Bandung: Alfabeta.

Penyajian Data Statistik dalam Bentuk Tabel, Diagram Batang, Garis, Lingkaran, Tabel Distribusi Frekuensi, Relatif dan Kumulatif, Histogram, Poligon Frekuensi, dan Ogive

Dalam artikel kali ini, kita akan mempelajari penyajian Data statistik dalam bentuk tabel, diagram batang, garis, lingkaran, tabel distribu...