Saturday, November 8, 2014

Konsep Elastisitas

A B S T R A K

Pada makalah kali ini kami akan membahas tentang elastisitas ekonomi yang berjudul “Konsep Elastisitas dan Fungsinya”.
Dalam ilmu ekonomi mikro terdapat sebuah pembahasan mengenai elastisitas, dimana elastisitas yang dapat memungkinkan kita untuk menganalisa supply dan demand secara lebih tepat dan juga dapat mengukur seberapa besar respons dari pembeli dan penjual terhadap perubahan kondisi pasar yang terjadi saat ini. dalam teori tentang permintaan , besarnya perubahan permintaan sebagai akibat dari adanya perubahan harga tidak diketahui seberapa besar efeknya yang dikeahui hanyalah turun atau naik perubahan jumlah yang diminta.
Elastisitas harga dari permintaan mengukur berapa banyak perubahan jumlah permintaan akibat perubahan harga. Elastisitas pendapatan dari permintaan mengukur berapa banyak jumlah permintaan yang mengalami perubahan akibat perubahan pendapatan. Elastisitas silang harga dari permintaan mengukur berapa banyak perubahan jumlah permintaan suatu barang ketika barang yang lain mengalami perubahan harga. Elastisitas harga dari penawaran mengukur berapa banyak perubahan jumlah penawaran akibat perubahan harga.









KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan karunia-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “Konsep Elastisitas dan Aplikasi nya”. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.


Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen bidang studi. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.

Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada teman-teman dari hasil makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.

Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.


Tangerang, 30 September 2013
Penyusun


Daftar Isi

ABSTRAK……………………………………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………..1
1.1  Latar Belakang………………………………………………………………………………1
1.2  Rumusan Masalah…………………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………….2
2.1  Elastisitas Permintaan……………………………………………………………………2
A.0 Elastisitas Harga (Price Elasticity of Demand)………………………………………2
A.1 Angka Elastisitas Harga (Ep)…………………………………………………………….3
A.2 Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur……………………………………………….3
A.3 Faktor – Faktor yang Menentukan Elastisitas Harga…………………………..4
2.2  Elastisitas Penawaran…………………………………………………………………….7
B.1 Faktor – Faktor yang Menentukan elastisitas Penawaran…………………..7
2.3  Elastisitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang………………………………….8
C.1 Elastisitas Permintaan…………………………………………………………………….8
C.2 Elastisitas Penawaran……………………………………………………………………..9
2.4  Aplikasi Konsep Elastisitas……………………………………………………………..9
D.1 Hubungan Elastisitas Harga, Penerimaan Total, dan Pendapatan    Marjinal………………………………………………………………………………………………9
D.2 Pengesahan beban Pajak (Tax Incidence)………………………………………..10
D.3 Teori Cobweb (Sarang Laba – Laba)…………………………………………………11
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………….12
E.1  Kesimpulan………………………………………………………………………………….12
Dafatar Pustaka………………………………………………………………………………….14
BAB I
P E N D A H U L U A N
1.1    Latar Belakang
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah elastisitas. Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran  yakni apa yang akan terjadi terhadap permintaan dan penawaran  jika ada perubahan harga, seperti apa bentuk kurva dari masing masing elastisitas. Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/respon dari jumlah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya.
Jumlah permintaan dan penawaran sangat mempengaruhi harga, karena jika permintaan naik sedangkan penawaran tetap atau sedikit, maka akan terjadi kelangkaan barang (jika factor-faktor lain dianggap tetap ataucateris paribus), kelangkaan barang akan mengakibatkan naiknya harga. Namun sebaliknya jika penawaran banyak sedangkan permintan sedikit, maka harga akan menjadi murah.
Yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah elastisitas permintaan yg terdapat tiga variabel utama yang mempengaruhi yaitu elastisitas harga dari permintaan dan penawaran, elastisitas jangka pendek dan jangka banjang berserta aplikasinya.
1.2  Rumusan Masalah
Yang menjadi permasalahan dalam penulisan makalah kali ini adalah, dimana kami ingin mendalami bahasan mengenai elastisitas dalam ilmu ekonomi, yakni mengenai :
  1. Apa yang dimaksud dari masing-masing elastisitas dari mulai elastisitas permintaan, pendapatan, elastisitas janka pendek dan jangka panjang, dan bagaimana bentuk kurvanya ?
  2. Apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi elastisitas permintaan ?
  3. Bagaimana cara menghitung koefisien dari masing-masing elastisitas yang disertai dengan contoh soal ?
BAB II
P E M B A H A S A N
2.1 Elastisitas Permintaan
Besarnya reaksi konsumen terhadap perubahan harga sangat penting bagi produsen. Tujuan nya adalah agar produsen dapat menentukan tingkat harga yang menguntungkan. Elastisitas permintaan adalah ukuran drajat kepekaan permintaan terhadap perubahan harga.
Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang di beli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya (ceteris paribus).
Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga (price elasticity of demand). Sedangkan elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain di sebut elastisitas silang (cross elasticity), dan bila dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan (income elasticity).
A.0  Elastisitas Harga (Price Elasticity Of Demand)
Elastisitas harga (EP) mengukur berapapersen permintaan terhadap suatu barang berubah bila harganya berubah sebesar satu persen.
Ep = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
Persentase perubahan harga
ATAU
Ep = %∂Q
%∂P
(∂Q/Q)
(∂P/P)
P  x  ∂Q
  Q    ∂P




A.1 Angka Elastisitas Harga (EP)
a)      Inelastis (EP < 1)
Perubahan permintaan (dalam persentase) lebih kecil daripada perubahan harga. Kalau harga naik  20%  menyebabkan permintaan barang turun sebesar, misal nya 12%. Pemintaan barang kebutuhan pokok umumnya  inelastis. Misalnya perubahan harga beras di Indonesia, tidak berpengaruh terhadap perubahan permintaan terhadap beras, karena beras adalah kebutuhan pokok.

b)      Elastis (EP > 1)
Permintaan dikatakan elastis bila perubahan harga suatu barang menyebabkan perubahan permintaan yang BESAR. Misalnya bila harga turun 20% menyebabkan permintaan barang naik 40%. Karena itu EP lebih besar dari satu. Barang mewah seprti mobil umumnya permintaan elastis.

c)      Elastis Unitari (EP = 1)
Jika harga naik 20%, permintaan barang turun 20% juga.

d)     Elastis Sempurna (EP = 0)
Berapapun harga suatu barang, orang akan tetap membeli jumlah yang di butuhkan. Contohnya adalah permintaan garam dan gula.

e)      Elastis Tak Terhingga
Perubahan harga sedikit saja menyababkan perubahan permintaan tak terbilang besarnya.

A.2 Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur
Elastisitas titik (point elasticity) mengukur tingkat elastisitas pad titik tertentu. Konsep elastisitas ini digunakan bila perubahan harga yang terjadi sedemikian kecilnya sehingga mendekati nol. Tetapi konsep ini kurang akurat. Dalam kasus tersebut, lebih tepat bila di ukur dengan elastisitas busur (arch elasticity), yang mengukur elastisitas permintaan atara dua titik.

a)               Rumus Elastisitas Busur
Ep = -∂Q (P1 + P2/2 = -∂Q (P1 + P2)
∂ (Q+ Q2/2          ∂P (Q1 + Q2)
Dimana: ∂Q = Q1 – Q2
∂P = P1 –P2
Atau
Ep =    Q1 – Q2 
(Q1 + Q2) /2
   P1 – P2
(P1 + P2) /2

b)              Rumus Elastisitas Titik
Ep = ∂Q/Q  =  P.∂Q
∂P/P       Q. ∂P

A.3 Faktor Yang Menentukan Elastisitas Harga
a)    Tingkat Subtitusi
Makin sulit mencari subtitusi suatu barang, permintaan makin inelastis
  • Contoh : Beras sulit di cari subtitusinya, karena itu permintaan inelastis. Sedangkan garam tidak mempunyai subtitusi, oleh karena itu permintaan nya inelasti sempurna, karena walaupun harga nya naik bayak, orang tetap membelinya, dan seandainya harganya turun anyak, orang tidak lantas memborong nya.
b)    Jumlah Pemakai
Makin banyak jumlah pemakai, permintaan akan suatu barang makin inelastis.
  • Semakin pokok suatu barang, semakin inelastis permintaan nya.





c)     Proporsi Kenaikan Harga Terhadap Pendapatan Konsumen
Bila proporsi tersebut besar, maka permintaan cenderung lebih elastis.
d)    Jangka Waktu
jangka waktu permintaan atas suatu barang juga mempunyai pengaruh terhadap elastisitas harga. Namun hal ini tergantung pada apakah barangnya durabel atau nondurabel.

  1. Elastisitas Silang (Cross Elasticity)
Elastisitas silang (EC) mengukur persentase perubahan permintaan suatu barang sebagai akibat perubahan harga barang lain sebesarsatu persen.

Ec = % ∂Qx
% ∂Py
(∂Qx / Qx)
(∂Py / Py)
Py    .    ∂Qx
  Qx    ∂Py

Nilai Ec mencerminkan hubungan antara barang X dengan Y. Bila Ec > 0 ,X merupaakn subtitusi Y. Kenaikan harga Y menyebabkan harga relatif X lebih murah, sehinggga permintaan terhadap X meningkat. Misalnya, bila harga daging ayam naik, maka permintaan terhadap permintaan daging sapi akan meningkat (Ceteris Paribus), karena sekarang daging sapi relatif menjadi lebih murah dibanding harga daging ayam (meskipun secara nominal masih lebih maahal). Nilai Ec < 0 menunjukan hubungan X dan Y adalah komplementer. X hanya bisa digunakan bersama sama Y. Penambhan atau pengurangan terhadap X, menyebabkan penambahan atau pengurangan terhadap Y. Kenaikan harga Y menyebabkan permintaan terhadap X, menebabkan permintaan terhadap X ikut menurun. Misalkan, bila harga BBM naik (Ceteris Paribus)maka dapat di duga permintaan terhadap mobil akan berkurang.

  1. Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity)
Elastisitas pendapatan (Ei) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatau barang berubah bila pendapatan berubah sebesar satu persen.

Ei = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
Persentase perubahan pendapatan

Atau

Ei = % ∂Q
  % ∂I
(∂Q / Q)
                     (∂I / I)
   .    ∂Q
   Q        ∂I



Umumnys nilsi Ei positif, karena kenaikan pendapatan (nyata) akan meningkatkan permintaan. Makin besar nilai Ei, elastisitas pendapatan nya makin besar. Barang dengan Ei > 0 merupakan barang normal (normal goods). Bila nilai Ei anara 0 sampai1, barang tersebut merupakan kebutuhan pokok (essential goods). Barang denan Ei > 1 merupakan barang mewah (luxurius goods)

Ada barang dengan Ei < 0. Permintaan terhadap barang tersebut justru menurun pada saat pendapatan nyata meningkat. Barang ini disebut barang interior (inferor goods).









2.2 Elastisitas Penawran

Elastisitas Penawaran (Es) adalah
  • analogi logika yang sama dengan elastisits permintaan.
    • Angka yang menujukkan berapa persen jumlah barang yang di                           tawarkan berubah, bila harga barang berubah satu persen.
    • Dapat dikaitkan dengan faktor – faktor lain yang dianggap mempengaruhinya,ex: tangkai bunga, tingkat upah, harga bahan baku dan harga bahan.

Es = Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan
                             Persentase perubaha harga

                                         Atau

Es = % ∂Q
         % ∂P
(∂Q / Q)
    (∂P /P)
P  .  ∂Q
          Q     ∂P


Secara grafis tingkat elastisitas penawaran terlihat dari slope kurva penawaran makin datar, makin elastis penawaran suatu barang.

B.1 Faktor – Faktor yang Menentukan Elastisitas Penawaran
a)    jenis Produk
kurva penawaran produk pertanian umumnya inelastis, sebab produsen tidak mampu memberikan respons yang cepat terhadap perubahan harga.





b)   Sifat Perubahan Biaya Produksi
Penawaran akan bersifat inelastis bila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Bil penawaran dapat di tamabah dengan pengeuaran yan tidak terlalu tinggi, penawaran akan bersifat elastis. Apakah biaya produksi akan meningkat dengan akan meningkat dengan cepatatau lamabat apabila produksi ditambah, tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
  1. Tingkat kapasitas perusahaan. Apabila kapasitasnya telah mencapai tingkat yang tinggi, investasi baru harus dilakukan untuk menambah produksi. Dalam keadaan ini kurva penawaran akan menjadi inelastis
  2. Kemudahan memperoleh faktor – faktor produksi. Penawaran akan menjadi inelastis apabila faktor – faktor produksi yng di perlkan untuk menaikkan produksi sulit di peroleh.

c)    Jangka Waktu
Jangka waktu juga dapat mempengaruhi besarnya elastisitas penawaran.

2.3               Elastisitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Jika waktu nya satu tahun atau kuran, kita berbicara tentang elastisitas jangka pendek. Bila lebih dari satu tahun, kita berbicara elastisitas jangka panjang.

C.1 Elastisitas Permintaan
a)     Elastisitas Harga
Untuk barang – barang yang habis pakai dalam waktu kurang dari satu tahun (bahan tidak tahan lama), elastisitas harga lebih besar dalam jangka panjang dibanding jangka pendek. Ada dua penyebab :
  • Konsumen membutuhkan waktu yang mengubah kebiasaan mereka. Misalnya, konsumen biasa minum sirup yang banyak (lebih dari 3 gelas), sulit mengubah itu dalam jangka pendek mengalami penurunan yang relatif sedikit di bandng dalam jangka panjang
  • Kadang – kadan permintaan terhadap suatu barang bekaitan dengan barang lain, yang perubahan nya baru terlihat dalam jangka panjang. Misalnya, harga BBm naik, maka konsumen segera megurangi penggunaan kendaraan, tetapi konsumen tidak dapat mengubah jumlah stock bahan bakar kendaraan nya.

b)    Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan dalam jngka panjang bagi barang nondurabel lebih besar dibanding jangka pendek
Sebaliknya bahan durabel, elastisitas pendapatan dalam jangka pendek lebih besar daripada jangka panjang.

C.2 Elastisitas Penawaran
Hampir semua barang memiliki penawaran yang lebih elastis dalam jangka panjang, dibanding dalam jangka pendek. Sebab dalam jangka panjang perushaan mampu mengatasi kendala – kendala yang muncul dlam jangka pendek. Misalnya, perusahaan mobil tidak mungkin membangun pabrik baru dalam waktu kurang dari satu tahun, tetapi mungkin dalam waktu tiga tahun. Dengan dmikian kurva penawaran akan mobil dalam jangka panjang lebih elastis dibanding jangka pendek.


2.4               Aplikasi Konsep Elastisitas
Sebagai bilangan yang menunjukan tingkat sentivitas suatu barang dikaitkan dengan variabel – variabel yang mempengaruhinya, maka aplikasinya sangat luas, khususnya dalam kebijaksanaan penentuan harga.

D.1 Hubungan Elastisitas Harga, Penerimaan Total, dan Pendapatan Merjinal
Untuk barang yang permintaan nya inelastis, kenaikan harga 10% akan menyebabkan penurunan permintaan lebih kecil daripada 10%, sehingga penerimaan totl atau total revenue (TR) menigkat. Atau dapt dikatakan untuk barang yang perminaan nya inelastis, pendapatan marjinal ataumarginal revenue (MR) negatif. Barang yang permintaan nya elastis, kenaikan harga 10% menurunkan permintaan lebih besar dari 10%, akibatnya permintaan total menurun. Dengan kata lain MR positif. Barang yang elastis permintaannya unitari, kenaikan harga 10% menurunkan permintaan 10% juga. Akibatnya TR tidak berubah, atau MR sama dengan nol. Dengan cara berpikir yang sama, kita dapat menyimpulkan apa yang terjadi jika harga turun. TR dapat di definisikan sebagai harga (P) dikalikan dengan jumlah barang (Q) yang terjual. Sedangkan MR adalah tambahan penerimaan yang disebabkan oleh bertambahnya satu unit barang yang terjual, atau MR = dTR/dQ.

D.2  Pergeseran Beban Pajak (Tax Incidence)
 individu mana yang paling akhir memikul beban pajak.
Adalah perubahan dalam pendapatan riil dan kesejahteraan seseorang karena adanya pajak. Analisisnya adalah menaganalisis distribusi jumlah pendapatan yang dihasilkan dari suatu pajak.
  • Pajak Progresif : pajak yang bebannya meningkat sejalan dengan peningkatan pendapatan.
  • Pajak Proporsional : pajak yang bebannya konstan dengan peningkatan pendapatan.
  • -Pajak Regresif : pajak yang bebannya menurun sejalan dengan peningkatan pendapatan.

Proses Pergeseran Beban Pajak ada 4 tahap :
  1. Impact of Taxation : Beban pajak terletak pada orang / WP tertentu yang harus mengadakan perhitungan pembayaran pajak dengan negara, berhubungan langsung dengan obyek pajak.
  2. The Shifting of Taxation : Proses pemindahan beban pajak dari si pembayar pajak kepada pihak lain.
  3. Incidence of Taxation : timbulnya beban moneter yang terakhir setelah terjadi pergeseran dan beban pajak tidak digeserkan lagi.
  4. The Effect of Taxation : Konsekwensi ekonomis akibat adanya incidence of tax.

Pendekatan Analisis Insidensi Pajak :
  • General Equilibrium Approach : Pendekatan Keseimbangan Umum, mis : menganalisis pengaruh suatu jenis pajak dalam suatu pasar terhadap keseimbangan pasar-pasar lainnya.
  • Partial Equilibrium Approach : Menganalisis distribusi pendapatan hanya dalam satu pasar saja akibat adanya suatu pajak.

D.3 Teori Cobweb (Sarang Laba – Laba)


          Teori Cobweb menjelaskan mengenai harga produk pertanian yang menunjukkan fluktuasi tertentu dari musim ke musim. Penyebab fluktuasi tersebut adalah reaksi yang terlambat (time lag) dari produsen (petani) terhadap harga.
          Misalkan, pada musim pertama (musim 1) jumlah produk pertanian yang dihasilkan sebanyak Q1. Kita telah mengetahui bahwa barang-barang hasil pertanian merupakan barang nondurable (tidak tahan lama). Itulah sebabnya jumlah Q1 tadi harus terjual habis pada musim itu juga dengan harga P1 (berdasarkan kurva permintaan D). Untuk selanjutnya, para petani mungkin sekali mendasarkan keputusannya untuk berproduksi pada harga yang berlaku di pasar (P1), sehingga jumlah yang ditawararkan pada musim berikutnya (musim 2) adalah sebanyak Q2 (sesuai dengan hokum penawaran), dengan anggaran bahwa tetap pada P1. Namun dengan jumlah sebanyak Q2 di pasar, maka harga yang terjadi pada musim 2 adalah P2. Kemudian petani, merencanakan berproduksi selanjutnya sebanyak Q3 pada musim 3, berdasarkan harga yang berlaku (P2). Hasil panen sebanyak Q3 in akan menyebabkan harga naik menjadi P3. Dengan harga P3 ini pulalah petani membuat rencana produksi sebanyak Q4 pada musim ke 4, dan begitulah seterusnya. Apabila proses ini terus berlangsung, fluktuasinya akan semakin mengecil dan akhirnya terjdi keseimbangan (equilibrium), di mana harga keseimbangannya Pe dan jumlah yang diproduksi (dan dikonsumsi) sebanyak Qe. Pada tingkat ini terjadi kestabilan. Dalam proses tersebut tingkat harga menunjukan fluktuasi (naik turun) dari satu musim ke musim berikutnya. Proses ini dinamakan Cobweb atau sarang laba-laba, karena gambarnya memang menyerupai sarang laba-laba.
BAB III
P E N U T U P
   E.1  Kesimpulan
Setelah penulis mencoba memahami pokok bahasan yang penulis rumuskan sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal di antaranya.
1.      Elastisitas adalah ukuran seberapa besar para pembeli dan penjual memberikan reaksi terhadap perubahan-perubahan kondisi yang terjadi di pasar. 
2.      Elastisitas Permintaan terhadap Harga  adalah mengukur seberapa banyak kuantitas permintaan atas suatu barang berubah mengikuti perubahan harga barang tersebut. Jenis elastisitas permintaan diantaranya adalah, Permintaan elastis ( Ed = >1 ), Permintaan Inelastis ( Ed = <1), Pemintaan Uniter (Ed = 1), Pemintaan elastis sempurna ( Ed = ∞ ), dan Permintaan inelastic sempurna (Ed=0).
3.      Elastisitas penawaran adalah persentase perubahan kuantitas penawaran dibagi dengan persentase perubahan harga. Jenis elastisitas penawarann diantaranya adalah, penawarann elastis ( Ed = >1 ), penawarann Inelastis ( Ed = <1), penawarann Uniter (Ed = 1), penawarann elastis sempurna ( Ed = ∞ ), dan penawarann inelastic sempurna (Ed=0).
4.      Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan dan penewaran
a.       Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
-        Tingkat kemudahan barang tersebut digantikan oleh barang lain;
-        Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang ;
-        Jangka waktu analisis perubahan-perubahan yang terjadi dipasar; dan
-        Jenis barang yang dibutuhkan (barang pokok, barang mewah atau normal)
b.      Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
-          Sifat produk
-          Sifat perubahan biaya produksi
-          Jangka waktu
5.      Elastisitas silang (Ec) yaitu prosentase perubahan jumlah barang yang diminta akibat terjadinya perubahan harga barang lain
6.      Elastisitas pendapatan (Ey) adalah prosentase perubahan kuantitas barang yang diminta akibat terjadinya perubahan pendapatan.















Dafatar  Pustaka
Rhardja, Pratama, Mandala Menurung. (2008). Pengantar Ilmu Ekonomi
(Mikroekonomi dan Mikroekonomi). Jakarta: FEIU.

Susanto, Irfan. (2010). Elastisitas Permintaan dan Penewaran. [Online]. Tersedia: http://irpansusanto.blogspot.com/2010/03elastisitas-permintaan-dan-penawaran//.

Hendri, Alif (2011), Pengertian dn prinsip prinsi. [Online], Tersedia:

Herdi (2013), elastisitas permintaan dan pernawaran, [Online], Tersedia:


1 comment:

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

Penyajian Data Statistik dalam Bentuk Tabel, Diagram Batang, Garis, Lingkaran, Tabel Distribusi Frekuensi, Relatif dan Kumulatif, Histogram, Poligon Frekuensi, dan Ogive

Dalam artikel kali ini, kita akan mempelajari penyajian Data statistik dalam bentuk tabel, diagram batang, garis, lingkaran, tabel distribu...