Singkatnya, krisis ekonomi AS terjadi menurut kompas karena penumpukan
hutang nasional AS yang mencapai 8.98 triliun USD, pengurangan pajak
korporasi, pembengkakan biaya perang Irak dan Afghanistan, dan yang
paling krusial adalah Subprime Mortgage:
Kerugian surat berharga property sehingga membangkrutkan Lehman
Brothers, Merryl Lynch, Goldman Sachs, Northern Rock, UBS, Mitsubishi
UF.
Krisis ekonomi Amerika dimulai dengan pelonggaran peraturan pengucuran kredit bank oleh pemerintah yang menyebabkan kredit bank bisa diakses dengan lebih mudah oleh orang dengan kualifikasi yang tidak meyakinkan dan juga oleh orang yang sebenarnya punya banyak hutang lain. Kebijakan ini juga mendorong spekulasi berlebihan atas properti yang menyebabkan harga properti melambung tinggi hanya dalam waktu beberapa tahun rent apartment juga jadi naik tiap tahun satu waktu, harga2 ini tidak bisa lagi dijangkau oleh pasar, akhirnya penjualan rumah dan apartment merosot drastis, padahal tadinya dibeli dengan hutang utk dijual lagi dengan harga tinggi. Jadilah kredit macet yang buntutnya krisis keuangan di bank yang sekarang mulai terasa di sector riil. Dampaknya belum separah krisis Asia. Yang terkena PHK, para karyawan badan keuangan penyalur kredit atau kontraktor properti yang kehilangan pekerjaan. Dampak yang lain adalah banyak orang tiba-tiba terlilit hutang bank dan rumah mereka yang buat spekulasi tadi disita oleh bank dan dijual murah.. tapi sedikit demi sedikit krisis ini sudah mulai terasa terutama di pasar saham. Harga indeks saham amerika merosot tajam.
Sebuah perusahaan yang go public di Amerika dituntut untuk meningkatkan laba hingga 20 persen tiap tahunnya. Tentang bagaimana caranya, CEO dan direktur yang akan mengaturnya. Pemilik perusahaan atau pemegang saham tidak mau tau yang penting harga saham naik dan laba terus meningkat.
Mengapa harga saham harus selalu naik, alasannya adalah jika saham dijual maka harga saham harus lebih tinggi dari harga saham saat membeli. Dan mengapa laba harus naik? alasannya jika saham tidak dijual maka setiap tahunnya mereka bisa mendapat pembagian laba atau deviden yang bertambah banyak.
Sehingga CEO (chief executive officer) selalu mencari cara untuk melakukan 2 hal di atas tadi. Alasannya agar tetap dapat mempertahankan jabatan dan gaji dan bonus yang selalu meningkat. CEO perusahaan besar di AS bisa 100 kali gaji Presiden Bush. Sehingga antara pemegang saham dan CEO menemukan sumbu temu untuk mendapatkan 2 hal di atas.
Berbagai cara dilakukan hingga melibatkan pelaku politik, banyak kebijakan yang memungkinkan perubahaan aturan dan undang-undang untuk memungkinkan segala cara para CEO tersebut. Bagi pelaku politik keuntungannya adalah mendapatkan dana kampanye dan dukungan.
Dengan cara ini ekonomi AS berkembang pesat, semua orang mampu membeli kebutuhan hidup. Sehingga AS memerlukan banyak barang. Jika tidak bisa dibuat di dalam negeri maka pesan dari negara lain. Maka tak heran China memiliki cadangan devisa terbesar yaitu 2 triliun USD karena memasok banyak barang ke AS.
Sudah 60 tahun AS membesarkan perusahaan seperti itu, yang merupakan bagian dari ekonomi kapitalis sehingga AS menjadi penguasa dunia. Tapi itu belum cukup, segala hal harus yang terbaik, terkomputerisasi, bonus yang sudah besar harus dibuat lebih besar lagi. Disinilah ketamakan AS terlihat.
Ketika semua orang sudah membeli rumah, seharusnya tidak ada lagi perusahaan penjual rumah. Namun kenyataannya perusahaan harus meningkatkan penjualan untuk mendapatkan pertumbuhan laba. Maka dicarilah jalan agar rumah terjual lebih banyak. Jika orang sudah memiliki rumah maka diciptakan agar kucing dan anjing juga memiliki rumah. Termasuk mobil.
Namun ketika kucing dan anjing sudah memiliki rumah, siapa lagi yang harus membeli? Maka di tahun 1980, Pemerintah AS mengeluarkan keputusan ‘Deregulasi Kontrol Moneter’, intinya dalam kredit rumah, perusahaan real estate diperbolehkan menggunakan variable bunga. Artinya boleh mengenakan bunga tambahan dari bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini merupakan peluang besar bagi perusahaan real estate, broker, asuransi dan keuangan.
Maka, Amerika memberlakukan Paket penyelamatan ekonomi (baillout) Amerika Serikat (AS) senilai US$ 700 miliar, yang disetujui Kongres AS, pada Jumat (3/10), akan menciptakan sentimen positif di pasar keuangan dan pasar modal global. Meski demikian, krisis sektor keuangan, yang dikhawatirkan membawa perekonomian AS menuju resesi masih tetap mengancam perekonomian global, seiring dengan meningkatnya angka pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) dan turunnya produksi sektor manufaktur di negeri adi daya itu.
http://societykamaru.blogspot.com
Krisis ekonomi Amerika dimulai dengan pelonggaran peraturan pengucuran kredit bank oleh pemerintah yang menyebabkan kredit bank bisa diakses dengan lebih mudah oleh orang dengan kualifikasi yang tidak meyakinkan dan juga oleh orang yang sebenarnya punya banyak hutang lain. Kebijakan ini juga mendorong spekulasi berlebihan atas properti yang menyebabkan harga properti melambung tinggi hanya dalam waktu beberapa tahun rent apartment juga jadi naik tiap tahun satu waktu, harga2 ini tidak bisa lagi dijangkau oleh pasar, akhirnya penjualan rumah dan apartment merosot drastis, padahal tadinya dibeli dengan hutang utk dijual lagi dengan harga tinggi. Jadilah kredit macet yang buntutnya krisis keuangan di bank yang sekarang mulai terasa di sector riil. Dampaknya belum separah krisis Asia. Yang terkena PHK, para karyawan badan keuangan penyalur kredit atau kontraktor properti yang kehilangan pekerjaan. Dampak yang lain adalah banyak orang tiba-tiba terlilit hutang bank dan rumah mereka yang buat spekulasi tadi disita oleh bank dan dijual murah.. tapi sedikit demi sedikit krisis ini sudah mulai terasa terutama di pasar saham. Harga indeks saham amerika merosot tajam.
Sebuah perusahaan yang go public di Amerika dituntut untuk meningkatkan laba hingga 20 persen tiap tahunnya. Tentang bagaimana caranya, CEO dan direktur yang akan mengaturnya. Pemilik perusahaan atau pemegang saham tidak mau tau yang penting harga saham naik dan laba terus meningkat.
Mengapa harga saham harus selalu naik, alasannya adalah jika saham dijual maka harga saham harus lebih tinggi dari harga saham saat membeli. Dan mengapa laba harus naik? alasannya jika saham tidak dijual maka setiap tahunnya mereka bisa mendapat pembagian laba atau deviden yang bertambah banyak.
Sehingga CEO (chief executive officer) selalu mencari cara untuk melakukan 2 hal di atas tadi. Alasannya agar tetap dapat mempertahankan jabatan dan gaji dan bonus yang selalu meningkat. CEO perusahaan besar di AS bisa 100 kali gaji Presiden Bush. Sehingga antara pemegang saham dan CEO menemukan sumbu temu untuk mendapatkan 2 hal di atas.
Berbagai cara dilakukan hingga melibatkan pelaku politik, banyak kebijakan yang memungkinkan perubahaan aturan dan undang-undang untuk memungkinkan segala cara para CEO tersebut. Bagi pelaku politik keuntungannya adalah mendapatkan dana kampanye dan dukungan.
Dengan cara ini ekonomi AS berkembang pesat, semua orang mampu membeli kebutuhan hidup. Sehingga AS memerlukan banyak barang. Jika tidak bisa dibuat di dalam negeri maka pesan dari negara lain. Maka tak heran China memiliki cadangan devisa terbesar yaitu 2 triliun USD karena memasok banyak barang ke AS.
Sudah 60 tahun AS membesarkan perusahaan seperti itu, yang merupakan bagian dari ekonomi kapitalis sehingga AS menjadi penguasa dunia. Tapi itu belum cukup, segala hal harus yang terbaik, terkomputerisasi, bonus yang sudah besar harus dibuat lebih besar lagi. Disinilah ketamakan AS terlihat.
Ketika semua orang sudah membeli rumah, seharusnya tidak ada lagi perusahaan penjual rumah. Namun kenyataannya perusahaan harus meningkatkan penjualan untuk mendapatkan pertumbuhan laba. Maka dicarilah jalan agar rumah terjual lebih banyak. Jika orang sudah memiliki rumah maka diciptakan agar kucing dan anjing juga memiliki rumah. Termasuk mobil.
Namun ketika kucing dan anjing sudah memiliki rumah, siapa lagi yang harus membeli? Maka di tahun 1980, Pemerintah AS mengeluarkan keputusan ‘Deregulasi Kontrol Moneter’, intinya dalam kredit rumah, perusahaan real estate diperbolehkan menggunakan variable bunga. Artinya boleh mengenakan bunga tambahan dari bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini merupakan peluang besar bagi perusahaan real estate, broker, asuransi dan keuangan.
Maka, Amerika memberlakukan Paket penyelamatan ekonomi (baillout) Amerika Serikat (AS) senilai US$ 700 miliar, yang disetujui Kongres AS, pada Jumat (3/10), akan menciptakan sentimen positif di pasar keuangan dan pasar modal global. Meski demikian, krisis sektor keuangan, yang dikhawatirkan membawa perekonomian AS menuju resesi masih tetap mengancam perekonomian global, seiring dengan meningkatnya angka pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) dan turunnya produksi sektor manufaktur di negeri adi daya itu.
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda